Kepemimpinan – Part 3
Dalam landasan kepemimpinan Arjuna Sastrabahu, yang dikenal dengan landasan Panca Sthiti Darmeng Prabu, yang artinya 5 (lima) posisi dan fungsi sebagai pemimpin, antara lain :
1. Ing Arsa Asung Tulada :
Jika pemimpin itu berada di hadapan anak buahnya, maka pemimpin itu berfungsi sebagai pendidik, yaitu memberikan doktrin-doktrin, ajaran-ajaran yang berisikan contoh-contoh yang baik dalam perjuangan. Dengan kata lain, jika pemimpin itu berada di hadapan anak buahnya berfungsi sebagai guru, dimana anak buahnya sebagai siswa atau muridnya.
2. Ing Madya Amangun Karsa :
Jika pemimpin itu berada di tengah-tengah anak buahnya, dimana seorang pemimpin hendaknya dapat menggugah semangat anak buahnya dan dapat memanfaatkan dengan tepat di bidang pembangunan untuk keperluan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Tut Wuri Handayani :
Jika pemimpin itu berada di belakang anak buahnya, dimana pemimpin itu berfungsi sebagai pengontrol anak buahnya bukan sebagai pengadu domba anak buahnya.
4. Maju Tanpa Bala :
Jika pemimpin yang telah sukses dalam posisi melaksanakan nomor 1, 2, dan 3 diatas, maka akhirnya pemimpin itu harus berani maju tanpa bala ( tanpa kekuatan ) yang nyata untuk berani berdiri tegak sendiri menghadapi apapun yang akan terjadi.
5. Sakti Tanpa Aji :
Jika pemimpin yang telah sukses dalam melaksanakan poin nomor 1, 2, 3, dan 4 diatas, maka pemimpin yang demikian itulah dapat dikatakan yang sakti tanpa bersandar pada balasan dan tidak memerlukan penghargaan atas hasil kemampuannya atau balas jasa terhadap hasil dirinya sendiri.
1. Ing Arsa Asung Tulada :
Jika pemimpin itu berada di hadapan anak buahnya, maka pemimpin itu berfungsi sebagai pendidik, yaitu memberikan doktrin-doktrin, ajaran-ajaran yang berisikan contoh-contoh yang baik dalam perjuangan. Dengan kata lain, jika pemimpin itu berada di hadapan anak buahnya berfungsi sebagai guru, dimana anak buahnya sebagai siswa atau muridnya.
2. Ing Madya Amangun Karsa :
Jika pemimpin itu berada di tengah-tengah anak buahnya, dimana seorang pemimpin hendaknya dapat menggugah semangat anak buahnya dan dapat memanfaatkan dengan tepat di bidang pembangunan untuk keperluan masyarakat, bangsa, dan negara.
3. Tut Wuri Handayani :
Jika pemimpin itu berada di belakang anak buahnya, dimana pemimpin itu berfungsi sebagai pengontrol anak buahnya bukan sebagai pengadu domba anak buahnya.
4. Maju Tanpa Bala :
Jika pemimpin yang telah sukses dalam posisi melaksanakan nomor 1, 2, dan 3 diatas, maka akhirnya pemimpin itu harus berani maju tanpa bala ( tanpa kekuatan ) yang nyata untuk berani berdiri tegak sendiri menghadapi apapun yang akan terjadi.
5. Sakti Tanpa Aji :
Jika pemimpin yang telah sukses dalam melaksanakan poin nomor 1, 2, 3, dan 4 diatas, maka pemimpin yang demikian itulah dapat dikatakan yang sakti tanpa bersandar pada balasan dan tidak memerlukan penghargaan atas hasil kemampuannya atau balas jasa terhadap hasil dirinya sendiri.
<< Home